facebook instagram twitter

Keluarga Besar Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H Minal Aidin wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin ******* PAKTA INTEGRITAS : Kami tidak mengijinkan sedikitpun (zero tolerance) segala bentuk gratifikasi (pemberian) dalam bentuk uang, barang, hadiah, janji, fasilitas dan keuntungan lain dalam rangka pelaksanaan pelayanan karantina pertanian
Indonesian English

8p

 

http://appliedproblemsolving.com/wp-content/uploads/chicken-eggs.jpg

 

Yogyakarta (18-08-2016)  Telur merupakan lauk pauk yang biasa dikonsumsi sehari-hari oleh berbagai lapisan masyakat di Indonesia. Cara penyajiannya yang simpel dan mudah serta variasi olahannya yang bisa disesuaikan dengan selera konsumen membuat telur hampir menjadi bahan wajib yang harus disediakan di setiap dapur masakan. Namun tahukah Anda bagaimana kandungan telur serta bagaimana memilih telur yang aman untuk konsumsi ? Berikut ulasannya.

 

Kandungan dan Kontaminasi Pada Telur

 

Telur mengandung zat gizi yang tinggi diantaranya mengandung 8 asam amino esensial baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh. Selain itu dalam telur juga mengandung selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin B12, vitamin B6, dan folat. Kandungan Lutein dan asam lemak omega 3 dalam telur diyakini pula dapat menghambat resiko penyakit jantung. Namun telur juga dapat dengan mudah terkontaminasi baik melalui kulit telur maupun kandungan kuman yang hidup di dalamnya. Kulit telur dapat membawa ± 100.000 mikroorganisme baik berasal dari kloaka induk ataupun bahan pembuat sarang. Debu, tanah, feses adalah sumbernya. Virus flu burung atau Avian influenza diperkirakan memiliki kemungkinan ditularkan melalui telur-telur yang terkontaminasi.

 

Pemilihan Telur yang Baik dan Aman

      1. Membeli telur di pedagang yang ramai/laris karena pergantian telur stok baru berlangsung cepat.

      2. Bila membeli di pedagang relatif sepi bisa dilakukan beberapa alternatif pemilihan :

      1. Telur segar memiliki kekentalan bagus sehingga kuning telur terletak di tengah. Jika sudah stok lama kuning telur encer dan saat digoyang-goyang terdengar gemericik.

      2. Telur diarahkan ke cahaya dan diterawang isinya sambil diputar-putar, bila kuning telur bergeser maka kurang segar atau bila kuning telur sudah pecah dan bercampur berarti telur sudah rusak.

      3. Telur direndam dalam air tawar atau larutan garam 10% (1 sendok teh garam dalam 2 gelas air), bila tenggelam berarti masih segar. Bila sedikit terapung, menandakan telur sudah lama, bila telur melayang dalam larutan, berarti telur sudah rusak.

      4. Pengamatan kulit luar : telur segar berwarna kulit cerah, tidak kusam/keruh, tidak retak, tidak pula berbintik-bintik hitam/merah/hijau, tidak muncul kapang perusak telur dan tidak ada aroma busuk.

 

Penanganan & Penyimpanan Telur

      1. Sebelum disimpan, cuci lebih dulu untuk menghilangkan kotoran yang terbawa dari kandang. Telur dapat direndam menggunakan detergen atau sabun pencuci piring atau sabun khusus untuk sayur buah, supaya kotoran mudah lepas sekaligus mematikan virus maupun kuman yang terbawa pada kulit telur. Kemudian dibilas dan dikeringkan perlahan karena pencucian/ penggosokan berlebihan mengakibatkan kulit telur menipis, mudah pecah, dan menyebabkan pelebaran pori-pori telur, sehingga bakteri mudak masuk dan merusak telur.

      2. Setelah dicuci, sebaiknya telur dicelupkan dalam minyak parafin cair (60ºC) dan diangin-anginkan sehingga terbentuk lapisan tipis yang menutupi pori-pori kulit telur. Bisa juga dengan mencelupkan telur dalam air mendidih sekitar 5 detik untuk membentuk lapisan tipis sekeliling kulit telur bagian dalam akibat satu lapisan tipis putih telur terkoagulasi. Lapisan itu juga berfungsi menutup pori-pori kulit telur.

      3. Selanjutnya, telur siap disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu di bawah 15ºC agar telur bisa tetap segar dalam waktu lama.

      4. Penyimpanan sedapat mungkin dipisah antara telur baik dan telur rusak, serta terpisah dari bahan makanan matang.

      5. Setelah bersentuhan dengan produk unggas, tangan dapat dibasuh dengan air mengalir, lebih baik lagi disertai sabun.

    

      

     

    

       

Go to top